LEMBAR
KERJA KEGIATAN BELAJAR
DELAPAN
Sebelum
belajar mari kita bersama berdoa bersama-sama agar pada pembelajaran yang kita
laksanakan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang bermanfaat.
Selanjutnya
persiapkan buku diktat kalian, buku
tugas kalian dan persiapkan perlengkapan lainnya agar dalam proses pembelajaran
nanti berjalan dengan baik
Anak-anakku
sekalian, pada pembelajaran hari ini kita akan mempelajari tentang Lebih Dekat
Kepada Allah dengan Mengamalkan Śalat Sunnah, Ada 3 hal yang akan kita bahas yaitu:
1.
Tata cara pelaksanaan salat sunnah munfarid
2.
Tata Cara Pelaksanaan shalat sunah yang dikerjakan secara munfarid atau
berjamaah. Adha
3.
Hikmah shalat sunnah
Anak anaku yang sholih dan sholihah, ketahuilah bahwa dalam
melaksanakan sholat sunah ada yang dikerjakan secara jamaah ada ajuga yang secara munfarid, tapi ada juga yang dibolehkan
dikerjakan secara munfarid atau secara berjamaah.Nah
untuk memahaminya mari kita belajar bersama. Ingat baca secara berurutan dan
pahami setiap materi yang telah dibaca.
Materi
Pertemuan 2
A.Salat-salat
Sunnah Munfarīd
Salat
sunnah munfarīd adalah Salat yang
dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun śalat sunnah yang dilaksanakan secara
munfarīd adalah sebagai berikut:
1) Śalat Rawātib
Rawātib
berasal dari kata rat’bah, yang artinya
tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan demikian śalat sunnah rawātb adalah śalat yang dilaksanakan
menyertai atau mengiringi śalat far«u, baik sebelum maupun sesudahnya.Ditinjau
dari segi hukumnya, śalat rawatb ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: Salat
rawātb mu`akkadah dan śalat rawātb gairu mu`akkad.
a) Śalat rawātb mu`akadah (śalat rawātb
yang sangat dianjurkan). Adapun yang merupakan śalat rawātb mu`akkadah yaitu:
• Dua rakaat sebelum śalat Zuhur
• Dua rakaat sesudah śalat Zuhur
• Dua rakaat sesudah śalat Magrib
• Dua rakaat sesudah śalat Isya’
• Dua rakaat sebelum śalat Subuh.
b) Śalat rawātib gairu mu`akkadah (śalat
rawātb yang cukup dianjurkan untuk dikerjakan). Adapun yang merupakan śalat
sunnah rawātb gairu mu`akkadah yaitu:
• Dua rakaat sebelum Zuhur (selain dua
rakaat yang mu`akkadah)
• Dua rakaat sesudah Zuhur (selain dua
rakaat yang mu`akkadah)
• Empat rakaat sebelum Asar
• Dua rakaat sebelum Magrib.
Jika
ditnjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātb ini terbagi menjadi dua yaitu :
• qabliyyah (dikerjakan sebelum śalat
fardhu), dan
• ba’diyyah (dikerjakan setelah śalat
fardhu).
2. Tata Cara Pelaksanaan Śalat Munfarid:
A. Tata cara shalat sunnah rawatib
B.
Tata cara Shalat Munfarid
1)
tata cara melaksanakan śalat sunnah rawātIb sebagai berikut:
1. Niat menurut waktunya.
2. Dikerjakan tidak didahului dengan adzan
dan iqamah.
3. Śalat sunnah rawatib ini
dilaksanakan secara munfarīd
(sendirian).
4. Bila lebih dari dua rakaat gunakan satu
salam setiap dua rakaat.
5. Membaca dengan suara yang tidak
dinyaringkan seperti pada saat melaksanakanśalat dzuhur dan śalat Asar.
6. Śalat dikerjakan dengan posisi berdiri.
Jika tidak mampu boleh dengan duduk, atau jika masih tidak mampu boleh
berbaring.
7. Sebaiknya berpindah sedikit dari tempat
śalat fardzu tetapi tetap menghadap kiblat.
Contoh
tata cara melaksanakan śalat rawātib qabliyyah dzuhur :
1 Berniat śalat rawātib qabliyyah dzuhur
Niat
śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati.Jika diucapkan maka
Bunyi
niatnya adalah :
أَصَلّى سُنَّةًقَبْلِيَةَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ
تَعَالَى
Artnya
: “Saya berniat śalat qabliyyah Zuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2 Takbirātul ihram
3 Śalat duarakaat seperti tatacara Śalat
pada umumnya.
4 Salam.
2). Tata cara shalat sunnah Tahiyatul
Masjid:
Adapun tata caranya sebagai berikut
:
1. Berniat śalat tahiyyatul masjid. Niat
śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Bunyi niatnya kalau diucapkan
sebagai berikut :
أَصَلّى سُنَّةً تَحِيَّةً الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya
: “Saya berniat śalat sunnah tahiyyatul masjid
dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”
2. Setelah berniat dilanjutkan dengan
takbiratul ihrām, membaca doa ifitāh, surah al-Fātihah, dan seterusnya sampai
salam.Cukup mudah, bukan? Saatnya kalian
untuk berlatih mengamalkan ibadah-ibadah
sunnah. Śalat tahiyyatul masjid
ini merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang tidak sulit untuk
dilaksanakan.
3). Tata cara shalat sunnah Istikharah:
Adapun
tata cara melaksanakan śalat istkhārah
sebagai berikut :
1. Bangun pada waktu pertengahan malam dan
berwudhu.
2. Melaksanakan śalat istkhārah dengan
diawali niat. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Adapun
bunyi niatnya jika diucapkan sebagai berikut.
أَصَلّى سُنَّةً الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ
تَعَالَى
Artnya
: “ Saya berniat śalat sunnah istkhārah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
3. Pada
rakaat pertama setelah membaca
surah al-Fātihah kemudian membaca surah al-Kāfirun. Bacaan surah
al-Kāfirun boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
4. Pada rakaat kedua setelah membaca surah
al-Fātihah kemudian membaca surah al-Ikhlās. Bacaan surah al-Ikhlās boleh lebih
dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
5. Setelah
śalat dua rakaat, dilanjutkan
dengan membaca doa istkhārah yang diajarkan Nabi Muhammad saw. sebagai
berikut :
3. Śalat Sunnah Berjamaah atau Munfarīd
Beberapa
śalat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan secara berjema’ah atau secara
munfarīd. Adapun Śalat sunnah yang dimaksud adalah :
a. Śalat Tarāwih
Śalat
tarāwih adalah śalat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Hukum melaksanakan
śalat tarāwih adalah sunnah mu’akkadah. Śalat tarāwih dilaksanakan setelah
Śalat Isya’ sampai waktu fajar.
Śalat
tarāwih dapat dilaksanakan delapan, dua puluh, atau tiga puluh enam rakaat.
Kita tinggal memilih jumlah rakaat mana yang mau dan mampu untuk dilaksanakan.
Perbedaan jumlah bilangan rakaat ini tidak perlu dipermasalahkan. Yang
terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan dengan khusyu.
Ketika
hendak melaksanakan śalat tarawih diawali dengan niat. Niat śalat harus
dilakukandengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :
Artinya
: “Saya berniat śalat tarāwih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. Śalat Witir
Śalat
witir adalah, śalat yang dilaksanakan dengan bilangan ganjil (satu, tiga, lima,
tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat). Hukum melaksanakannya adalah sunnah
mu’akkadah. Adapun waktu śalat witir adalah sesudah śalat Isya’ sampai
menjelang fajar śalat Subuh.
Ketika
hendak melaksanakan śalat witir, maka mulailah dengan niat. Niat śalat harus
dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niat untuk yang dua
rakaat adalah :
Artinya : “Saya berniat śalat witir dua
rakaat karena Allah Ta’ala.”
Jika
diucapkan bunyi niat untuk yang satu rakaat adalah :
Artinya
: “Saya berniat śalat satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.”
c. Śalat Duhā
Śalat
sunnah duhā atau yang sering disebut dengan śalat awwābin duhā adalah śalat
sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sudah menaik sekitar satu tombak
(sekitar pukul 07.00 atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga
menjelang śalat Zuhur.
Kita
dapat melaksanakan śalat duhā sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Tata cara pelaksanaannya
tidaklah sulit, sama dengan cara
melaksanakan śalat pada umumnya. Jika kalian hendak melaksanakan, mulailah dengan
niat yang tulus di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :
Artinya : “Saya berniat śalat duhā dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
d. Śalat Tahajjud
Śalat
sunnah tahajjud adalah śalat sunnah mu’akkadah yang dilaksanakan pada sebagian
waktu di malam hari. Śalat tahajjud adalah bagian dari qiyāmullail (Śalat
malam) yang langsung diperintahkan oleh Allah Swt. melalui firmannya sebagai
berikut:
Artinya:
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah śalat tahajjud (sebagai suatu ibadah)
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji.”(QS. al-Isra’/17:79)
Tata
cara melaksanakan śalat tahajjud tidak jauh berbeda dengan śalat sunnah yang
lain, yaitu :
1) Dilaksanakan pada waktu setelah śalat
Isya sampai dengan fajar sidiq
(menjelang
waktu Subuh) dan setelah tidur.
2) Jumlah rakaatnya paling sedikit dua
rakat dan paling banyak tidak dibatasi.
3) Dilaksanakan sendirian (munfarīd) atau
berjamaah.
4) Lebih utama setiap dua rakaat salam.
Apabila dilaksanakan empat rakaat
jangan
ada tasyahud awal.
Jika
kita melaksanakan śalat tahajjud, banyak manfaat atau keutamaan yang dapat kita
ambil. Keutamaan-keutamaan śalat tahajjud adalah:
• Dapat membentuk karakter/kepribadian
orang saleh.
• Sebagai sarana mendekatkan diri
kepada Allah Swt. untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
• Dapat mencegah diri dari perbuatan
dosa.
• Dapat menghapuskan atau menghilangkan
dari segala penyakit hati: iri, dendam, tamak, dan lain sebagainya.
• Mengobati diri dari penyakit jasmani.
Ketika
hendak melaksanakan śalat tahajjud diawali dengan niat yang ikhlas di dalam
hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah:
Artinya
: “Saya berniat śalat tahajjud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
e. Śalat Tasbih
Śalat
sunnah tasbih adalah śalat sunnah yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca
tasbih. Śalat tasbih ini merupakan sunnah khusus dengan membaca tasbih sebanyak
300 kali di dalam śalat.
Secara
lebih terperinci, tata cara mengerjakan śalat tasbih ini terdiri dari
dua
macam cara, yaitu :
• jika dilaksanakan di malam hari,
jumlah rakaatnya ada empat dengan dua kali salam.
• jika dilaksanakan di siang hari,
jumlah rakaatnya ada empat dan sekali salam.
Dalam
praktik pelaksanaannya śalat sunnah ini
memerlukan waktu yang relatif lama, oleh karenanya śalat
tasbih dilaksanakan sesuai dengan kemampuan. Jika mampu melaksanakannya setiap
hari, laksanakanlah dalam setiap harinya. Jika tidak mampu melaksanakannya
dalam setiap harinya, laksanakan setiap hari Jum’at. Jika tidak mampu
melaksanakan setiap hari Jum’at, laksanakan setiap sebulan sekali, setahun
sekali, atau minimal seumur hidup sekali.
diucapkan
bunyi niatnya adalah :
Jika
dikerjakan pada siang hari maka langsung empat rakaat. Niat śalat harus
dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah
:
Artinya
: “Saya berniat shalat tasbih empat rakaat karena Allah ta’ala”
Pada
rakaat pertama urutan śalat tasbih dan jumlah bacaan tasbihnya sebagai berikut
:
• Setelah membaca surah al-Fatihah dan
surat-surat pendek, membaca tasbih 15 kali,
• Ketika ruku’ (setelah membaca do’a
ruku’) membaca tasbih 10 kali.
• Ketika bangun dari ruku’ (setelah
membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
• Ketika sujud pertama (setelah membaca
do’a sujud) membaca tasbih 10 kali.
• Ketika duduk di antara dua sujud
(setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
• Ketika sujud kedua (setelah membaca
do’anya) membaca tasbih 10 kali.
• Ketika akan berdiri untuk rakaat yang
kedua duduk dulu (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali,
Setelah
itu berdiri untuk rakaat yang kedua yang bacaannya sama dengan rakaat yang
pertama. Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun
akhir, membaca tasbih 10 kali.
Dengan
demikian apabila kita hitung jumlah bacaan tasbih tiap satu rakaat adalah 75
kali. Berarti jumlah keseluruhan bacaan tasbih dalam śalat tasbih adalah, 75 x
4 rakaat = 300 kali bacaan tasbih.
d. Hikmah Śalat Sunnah
Hikmah
melaksanakan śalat sunnah sebagai berikut:
1) Disediakan jalan keluar dari segala
permasalahan dan persoalannya dan senantasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah SWT.
2) Menambah kesempurnaan śalat
fardzu.Melaksanakan śalat sunnah memberikan manfaat untuk
menyempurnakan śalat fardzu baik dari
segi kekurangan dan kesalahan melaksanakan śalat fardzu.
3) Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat
keridhoan Allah SWT. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT. Allah SWT.
akan menaikkan derajat kita di sisi-Nya, setahap demi setahap dan setap satu
kali melaksanakan śalat sunnah maka Allah SWT. akan menghapus satu
dari dosa-dosa dan kesalahan kita. Ini merupakan bentuk rida dan cinta Allah
SWT. kepada hamba-Nya yang selalu mengupayakan untuk dapat melaksanakan śalat-śalat sunnah.
4) Sebagai ungkapan rasa syukur kita
kepada Allah SWT. atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita
sadari.Allah SWT. akan mengaruniakan kebaikan dan keberkahan dalam rumah kita.
Setap saat kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa mendengar, dan masih dapat
merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar yang kita harus syukuri dengan
śalat sunnah.
5) Mendatangkan keberkahan pada rumah yang
sering digunakan untuk śalat sunnah. śalat yang dianjukan dilaksanakan
berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid sedangkan śalat sunnah yang
pelaksanakannya secara munfarīd (sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah
walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan.
6) Hidup menjadi terasa nyaman dan
tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh perjalanan ke akhirat adalah dengan
ketaqwaan. Sedangkan aspek terpentng dalam mewujudkan taqwa adalah dengan śalat, terutama śalat sunnah sebagai ibadah
tambahan.
TUGAS :
Ok, Sampai disini dulu kalian membaca, selanjutnya coba
kalian kerjakan pertanyaan dinbawah ini !
1.
Sebutkan macam macam shalat sunnah yang dikerjakan secara
munfarid !
2. Pilihlah pernyataan yang benar mengenai shalat tasbih pada rakaat pertama dan urutkan !
- Setelah membaca surah al-Fatihah dan surat-surat pendek, membaca tasbih 15 kali,
- Setelah membaca surah al-Fatihah dan surat-surat pendek, membaca tasbih 10 kali,
- Ketika ruku’ (setelah membaca do’a ruku’) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika bangun dari ruku’ (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali
- Ketika sujud pertama (setelah membaca do’a sujud) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika duduk di antara dua sujud (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika sujud kedua (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika akan berdiri untuk rakaat yang kedua duduk dulu (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali,
- Setelah itu berdiri untuk rakaat yang kedua yang bacaannya sama dengan rakaat yang pertama. Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun akhir, membaca tasbih 10 kali.
- Setelah itu berdiri untuk rakaat yang kedua yang bacaannya sama dengan rakaat yang pertama. Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun akhir, membaca tasbih 10 kali.
- Dengan demikian apabila kita hitung jumlah bacaan tasbih tiap satu rakaat adalah 75 kali. Berarti jumlah keseluruhan bacaan tasbih dalam śalat tasbih adalah, 75 x 4 rakaat = 300 kali bacaan tasbih.
3.
Ahmad mengerjakan shalat sunnah dua rokaat sebelum shubuh
dilanjutkan mengikuti shalat shubuh berjamaah di masjid. Selesai shalat
subuh,ahmad melakukan shalat dua rakaat karena menganggap setelah shalat subuh
disunnahkan sholat sunnah. Bagaimana pendapatmu tentang perbuatan ahmad
tersebut !
4.
Sofy merasakan bahwa shalat wajib yang dilakukan kurang
sempurna karena masih seringtidak konsentrasi dalam shalat. Untuk itu sofy
melaksanakan shalat sunnah... benarkah sikap sofy tersebut !
Jika sudah selsai mengerjakan tugas di foto dan
dikirimkan ke wa . Paling lambat pukul 14.00
PENUTUP
Anak-anaku
sekalian, pada akhirnya kita telah sampai pada tahap terakhir dari pembelajaran
ini. Semoga pengetahuan yang kita dapatkan pada kesempatan ini bermanfaat. Setelah melaksanakan
pembelajaran, Tugas dikerjakan dibuku tulis.Jika selesai semua di foto
dan dikirimkan ke wa . Paling lambat pukul 14.00
Terima Kasih... Wassalamu’alaikum wr. wb.