Sabtu, 12 September 2020

Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Śalat Sunnah

 

LEMBAR KERJA KEGIATAN BELAJAR

TUJUH

Sebelum belajar mari kita bersama berdoa bersama-sama agar pada pembelajaran yang kita laksanakan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang bermanfaat.

Selanjutnya persiapkan buku  diktat kalian, buku tugas kalian dan persiapkan perlengkapan lainnya agar dalam proses pembelajaran nanti berjalan dengan baik

Anak-anakku sekalian, pada pembelajaran hari ini kita akan mempelajari tentang Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Śalat Sunnah, Ada 3  hal yang akan kita bahas yaitu:

1.      Pengertian shalat sunnah

2.      Macam macam Śalat Sunnah Berjamaah

3       Tata cara Śalat Sunnah Berjamaah  

Anak anakku yang sholih dan sholihah, ketahuilah bahwa Islam menyuruh untuk melaksanakan shalat sunnah.Dengan melaksanakan shalat sunnah maka disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan senantasa akan diberikan  rezeki yang cukup oleh Allah SWT. Pelaksanaan śalat sunnah merupakan cerminan  tingkat  ketakwaan  dan ketawakalan seorang hamba kepada Allah Swt. Dalam melaksanakan śalat sunnah kita semata-mata mengharapkan rida dari Allah Swt. Śalat ini menuntut kesungguhan dan tekad yang kuat karena kita harus merelakan waktu, tenaga, dan harta demi terlaksananya śalat tersebut.Tentunya kalian ingin mengerjakan shalat sunnah bukan ?  nah agar kalian bisa melaksanakan shalat sunnah dengan baik... mari kita belajar bersama. Ingat baca secara berurutan dan pahami setiap materi yang telah dibaca.

Materi

1.         Pertemuan 1

a.         Pengertian shalat sunnah

Śalat  sunnah adalah  śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan  śalat  sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah SWT. Namun, jika seseorang tdak melaksanakan  śalat  sunnah, dia tdak berdosa. Dalam hal melaksanakan  śalat  Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh dengan kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya, sepertI  śalat-śalat rawatb,  śalat dhuha, witir, dan sebagainya.

Di antara sekian banyak  śalat  sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan berjamaah, ada yang dikerjakan secara munfarīd (sendirian), dan ada yang bisa dikerjakan secara berjamaah atau munfarīd.

b.         Śalat Sunnah Berjamaah

1)         Salat Idul Fitri

Śalat Idul Fitri adalah śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setIap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya.  Hukum melaksanakan  śalat sunnah ini adalah  sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan).

“Id” artnya kembali yaitu dengan hari raya Idul Fitri ini kita kembali dihalalkan berbuka seperti makan dan minum di siang hari yang sebelumnya selama bulan Ramadan hal itu dilarang.

Waktu untuk melaksanakan  śalat Idul Fitri itu adalah sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari pada tanggal 1 Syawal tersebut.

2)         Salat Idul Adha

Śalat Idul Adha adalah śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Śalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tdak disunnahkan melaksanakan śalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, hukum melaksanakan śalat Idul Adha adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

3)         Salat Kusūf (gerhana matahari)

Śalat  Sunnah  kusūf (kusūfus syamsi) adalah  śalat  sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan  śalat ini adalah  sunnah muakkad. Waktu pelaksanaan  śalat  kusūf adalah mulai terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh sepert semula. Ketka gerhana sudah mulai terjadi,  jama’ah berkumpul di masjid. Salah satu dari jamaah tersebut menjadi  muazin untuk menyerukan panggilan śalat. Śalat gerhana ini dilaksanakan dengan berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam.

4)         Salat Khusūf (gerhana bulan)

Śalat sunnah khusuf (khusūful qamari) adalah śalat sunnah yang dilaksanakan

ketka terjadi peristwa gerhana bulan. Hukum melaksanakan  śalat ini adalah

sunnah muakkad. Sedangkan waktu śalat gerhana bulan mulai terjadinya gerhana bulan sampai bulan tampak utuh kembali.

5)         Salat Istsqā (meminta hujan)

Śalat sunnah  istsqā adalah  śalat  sunnah dua  rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Pada saat terjadi kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit mendapatkan air, umat Islam disunnahkan melaksanakan śalat istsqā untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampun, seraya berdoa agar segera diturunkan hujan.

Salah satu sebab terjadinya kekeringan adalah sikap manusia yang tak mau peduli dan tdak ramah pada lingkungan. Padahal air merupakan komponen yang sangat pentng dalam kehidupan manusia. Kurangnya sumber air dan curah hujan dapat mengakibatkan masalah yang serius dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian alam dengan rajin menanam pohon, merawatnya, dan menghemat penggunaan air. Pelaksanaan śalat istsqā pada saat terjadi kekeringan sangatlah tepat. Ajaran ini dapat menjadikan manusia agar melakukan introspeksi diri.Sebelum dilaksanakannya  śalat  istsqā diharapkan untuk berpuasa selama empat hari berturut-turut. Selanjutnya bertaubat kepada Allah SWT. dari segala kesalahan dan dosa, serta menghentkan segala bentuk perbuatan maksiat,serakah, dan merusak lingkungan. Pada hari keempat semua anggota masyarakat muslim pergi ke tanah lapang yang akan dipakai untuk melaksanakan śalat istsqā. Mereka dianjurkan berpakaian sederhana serta disunnahkan membawa binatang peliharaan ke tanah lapang tersebut. Di sepanjang jalan masyarakat dianjurkan juga untuk banyak beristgfar. Sesampai ke tanah lapang sambil menunggu pelaksanaan śalat dianjurkan untuk berzikir kepada Allah SWT.

c.         Tata Cara Pelaksanaan Salat sunnnah berjamaah:

1)Tata cara pelaksanaan salat idul fitri sebagai berikut :

1.         Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul Fitri diawali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

أَصَلّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِمَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artnya : “Saya berniat śalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2.         Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a  ifitah bertakbir sambil mengangkat tangan sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan lainnya disunnahkan membaca:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا اِلهَ اِلّا اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرْ

Artnya : “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tda Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar.”

3.         Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut dilanjutkan membaca  surah  al-Fāthāh dan membaca salah satu surah dalam  al-Qur`ān. Namun, diutamakan surah Qāf atau surah al-A’lā.

4.         Pada  rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil mengangkat tangan dan di antara setap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah itu membaca surah  al-Fāthāh dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah al-Gāsyiyah.

5.         Śalat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu  khatb mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.

Setelah śalat Idul Fitri para jama’ah dianjurkan untuk bersalam-salaman untuk saling memaafan lahir dan batn. Setelah selesai  śalat, kita pulang ke rumah dengan menempuh jalan yang berbeda dengan pada saat berangkat.

Di sepanjang jalan kita disunnahkan untuk saling bersilaturrahmi dan bersedekah, saling memberikan maaf kepada sesama keluarga, famili, tetangga, dan saudara sesama muslim. Khusus hari raya Idul Fitri kita diSunnahkan mengucapkan selamat kepada sesama saudara sesama muslim ketka bertemu.

2).Tata Cara Pelaksanaan Salat Idul Adha:

Hampir semua ketentuan dan tata cara śalat Idul Adha sama dengan śalat Idul

Fitri. Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun perbedaannya hanya pada niatnya. Niat  śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

أَصَلّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَىمَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artnya : “Saya berniat śalat sunnah idul adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”

3).Tata Cara Pelaksanaan Salat Kusuf (Gerhana Matahari):

Adapun tata cara pelaksanaan śalat gerhana matahari secara rinci sebagai berikut :

1.         Berniat untuk śalat kusūf (śalat gerhana matahari). Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Jika diucapkan bacaan niatnya adalah :

            أَصَلّى سُنَّةً الْكُسُوْفِ مَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artnya : “Saya berniat śalat gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”.

2.         Setelah takbiratul ihram dan selesai membaca doa ifitah dilanjutkan membaca surah al-Fathah dilanjutkan dengan membaca surah-surah yang panjang.

3.         Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih sebanyak-banyaknya.

4.         Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah” tangan kembali bersedekap di dada.

5.         Membaca surah al-Fātihah dilanjutkan dengan membaca surah al-Qur’ān yang lain.

6.         Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca tasbih yang sebanyak-banyaknya.

7.         Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah”

8.         Sujud sepert biasa tetapi sujudnya agak dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya.

9.         Duduk di antara dua sujud sepert biasa.

10.       Sujud yang kedua agak dipanjangkan.

11.       Bangkit menuju rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat yang pertama dilaksanakan.

12.       Pada sujud yang terakhir  rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan tasbih untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

13.       Setelah selesai śalat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Meskipun merupakan sumber energi yang utama, matahari juga makhluk Allah yang memiliki kekurangan dan kelemahan.

4).        Tata Cara Pelaksanaan Salat Khusuf (Gerhana Bulan):

            Adapun tata cara pelaksanaannya hampir sama dengan pelaksanaan śalat gerhana matahari; yang membedakan adalah bunyi niatnya. Niat  śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

أَصَلّى سُنَّةً الْخُسُوْفِ مَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

            Artnya :“Saya berniat śalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala,”

5).        Tata Cara Pelaksanaan Śalat Istisqā (Memohon Hujan):

            Adapun tata cara melaksanakan Śalat istisqā sebagai berikut:

1.         Setelah semua bersiap untuk śalat, muadzin tidak perlu mengumandangkan adzān dan iqāmah, cukup dengan seruan:

أَلصَّلَاةُ جَامِعَةً

Artnya : “Mari śalat berjamaah”

2.         Śalat sunnah dilaksanakan seperti śalat sunnah yang lainnya. Setelah membaca surah al-Fatihah dilanjutkan membaca surah-surah yang panjang.

3.         Setelah salam,  khatib membaca dua  khutbah. Pada  khutbah yang pertama dimulai dengan membaca istighfar sembilan kali dan yang kedua dimulai dengan

4.         membaca istgfar tujuh kali.

 

TUGAS 1

Ok, Sampai disini dulu kalian membaca, selanjutnya coba kalian kerjakan pertanyaan dinbawah ini !

1.      Jelaskkan pengertian shalat sunah, shalat sunah berjamaah  !

2.      Tulis pengertian A kemudian pilih serta tulis penjelasannya yang benar, lakukan hal yang sama pada pengertian B , C, D, dan E  !

PENGERTIAN

PENJELASAN

A.       Śalat sunnah khusuf (khusūful qamari)

1.      śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada setIap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya.

B.       Śalat  Sunnah  kusūf (kusūfus syamsi)

2.      śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci.

C.       Shalat Idul Fitri

3.      śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban dilaksanakan pada pagi hari tanggal 09 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci.

D.       Śalat sunnah  istisqā

4.      śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada setIap tanggal 2 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya.

E.        Śalat Idul Fitri

5.      adalah śalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi peristwa gerhana bulan

 

6.      adalah  śalat  sunnah dua  rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan.

 

7.      adalah śalat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi śalat far«u, baik sebelum maupun sesudahnya.

 

8.      adalah  śalat  sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari

 

3.      Tulis dengan urutan yang benar tatacara shalat Idul Fitri dibawah ini !

1.      Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul Fitri diawali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :

أَصَلّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِمَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artnya : “Saya berniat śalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2.      Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut dilanjutkan membaca  surah  al-Fāthāh dan membaca salah satu surah dalam  al-Qur`ān. Namun, diutamakan surah Qāf atau surah al-A’lā.

3.      Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a  ifitah bertakbir sambil mengangkat tangan sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan lainnya disunnahkan membaca:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا اِلهَ اِلّا اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرْ

Artnya : “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tda Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar.”

           

4.      Śalat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu  khatb mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.

5.      Pada  rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil mengangkat tangan dan di antara setap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah itu membaca surah  al-Fāthāh dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah al-Gāsyiyah.

4.      Tulis dengan urutan yang benar tatacara shalat Idul Fitri dibawah ini !

1.      Berniat untuk śalat kusūf (śalat gerhana matahari). Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Jika diucapkan bacaan niatnya adalah :

            أَصَلّى سُنَّةً الْكُسُوْفِ مَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artnya : “Saya berniat śalat gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”.

2.      Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih sebanyak-banyaknya.

3.      Setelah takbiratul ihram dan selesai membaca doa ifitah dilanjutkan membaca surah al-Fathah dilanjutkan dengan membaca surah-surah yang panjang.

4.      Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca tasbih yang sebanyak-banyaknya.

5.      Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah” tangan kembali bersedekap di dada.

5.         Membaca surah al-Fātihah dilanjutkan dengan membaca surah al-Qur’ān yang lain.

6.         Duduk di antara dua sujud sepert biasa.

7.         Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah”

8.         Sujud sepert biasa tetapi sujudnya agak dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya.

10.       Sujud yang kedua agak dipanjangkan.

11.       Setelah selesai śalat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Meskipun merupakan sumber energi yang utama, matahari juga makhluk Allah yang memiliki kekurangan dan kelemahan.

Bangkit menuju rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat yang pertama dilaksanakan.

12.       Pada sujud yang terakhir  rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan tasbih untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

5.      Raditia ingin melaksanakan sholat idul fitri sendirian dirumah karena merasa jauh pergi ke masjid. Menurut kamu apakah raditia bisamelaksanakan sholat idul fitri sendirian ! jelaskan alasanmu !

Jika sudah selesai mengerjakan semua tugas. di foto dan dikirimkan ke wa. Paling lambat pukul 14.00

PENUTUP

Anak-anaku sekalian, pada akhirnya kita telah sampai pada tahap terakhir dari pembelajaran ini. Semoga pengetahuan yang kita dapatkan pada kesepatan ini bermanfaat. Setelahmelaksanakan pembelajaran, dibuku tulis.Jika telah selesai semua di foto dan dikirimkan ke wa . Paling lambat pukul 14.00

Terima Kasih... Wassalamu’alaikum wr. wb.

 

1 komentar:

1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak

  1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak   A.     Nilai dan Peran Guru Penggerak Sebagai guru penggerak harus ...