LEMBAR
KERJA KEGIATAN BELAJAR
TUJUH
Sebelum
belajar mari kita bersama berdoa bersama-sama agar pada pembelajaran yang kita
laksanakan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang bermanfaat.
Selanjutnya
persiapkan buku diktat kalian, buku
tugas kalian dan persiapkan perlengkapan lainnya agar dalam proses pembelajaran
nanti berjalan dengan baik
Anak-anakku sekalian, pada pembelajaran hari ini kita akan mempelajari tentang Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Śalat Sunnah, Ada 3 hal yang akan kita bahas yaitu:
1. Pengertian shalat sunnah
2. Macam macam Śalat Sunnah Berjamaah
3 Tata cara Śalat Sunnah Berjamaah
Anak anakku yang sholih dan sholihah, ketahuilah bahwa
Islam menyuruh untuk melaksanakan shalat sunnah.Dengan melaksanakan shalat
sunnah maka disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan
persoalannya dan senantasa akan diberikan
rezeki yang cukup oleh Allah SWT. Pelaksanaan śalat sunnah merupakan cerminan tingkat
ketakwaan dan ketawakalan seorang
hamba kepada Allah Swt. Dalam melaksanakan śalat sunnah kita semata-mata
mengharapkan rida dari Allah Swt. Śalat ini menuntut kesungguhan dan tekad yang
kuat karena kita harus merelakan waktu, tenaga, dan harta demi terlaksananya
śalat tersebut.Tentunya kalian ingin mengerjakan shalat sunnah bukan ? nah agar kalian
bisa melaksanakan shalat sunnah dengan baik... mari kita belajar bersama.
Ingat baca secara berurutan dan pahami setiap materi yang telah dibaca.
Materi
1. Pertemuan 1
a. Pengertian shalat sunnah
Śalat sunnah adalah
śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan śalat
sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah SWT. Namun, jika
seseorang tdak melaksanakan śalat sunnah, dia tdak berdosa. Dalam hal
melaksanakan śalat Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh
dengan kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya, sepertI śalat-śalat rawatb, śalat dhuha, witir, dan sebagainya.
Di
antara sekian banyak śalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan
dengan berjamaah, ada yang dikerjakan secara munfarīd (sendirian), dan ada yang
bisa dikerjakan secara berjamaah atau munfarīd.
b. Śalat Sunnah Berjamaah
1) Salat Idul Fitri
Śalat
Idul Fitri adalah śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul
Fitri pada setIap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu
bulan lamanya. Hukum melaksanakan śalat sunnah ini adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan).
“Id”
artnya kembali yaitu dengan hari raya Idul Fitri ini kita kembali dihalalkan
berbuka seperti makan dan minum di siang hari yang sebelumnya selama bulan
Ramadan hal itu dilarang.
Waktu
untuk melaksanakan śalat Idul Fitri itu
adalah sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari pada tanggal 1
Syawal tersebut.
2) Salat Idul Adha
Śalat
Idul Adha adalah śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya
Idul Adha. Śalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah
bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan
demikian orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tdak disunnahkan
melaksanakan śalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah
haji, hukum melaksanakan śalat Idul Adha adalah sunnah muakkad (sangat
dianjurkan).
3) Salat Kusūf (gerhana matahari)
Śalat Sunnah kusūf (kusūfus syamsi) adalah śalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan śalat ini adalah sunnah muakkad. Waktu pelaksanaan śalat kusūf adalah mulai terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh sepert semula. Ketka gerhana sudah mulai terjadi, jama’ah berkumpul di masjid. Salah satu dari jamaah tersebut menjadi muazin untuk menyerukan panggilan śalat. Śalat gerhana ini dilaksanakan dengan berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam.
4) Salat Khusūf (gerhana bulan)
Śalat
sunnah khusuf (khusūful qamari) adalah śalat sunnah yang dilaksanakan
ketka
terjadi peristwa gerhana bulan. Hukum melaksanakan śalat ini adalah
sunnah
muakkad. Sedangkan waktu śalat gerhana bulan mulai terjadinya gerhana bulan
sampai bulan tampak utuh kembali.
5) Salat Istsqā (meminta hujan)
Śalat
sunnah istsqā adalah śalat
sunnah dua rakaat yang
dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Pada saat terjadi kemarau yang
berkepanjangan sehingga sulit mendapatkan air, umat Islam disunnahkan
melaksanakan śalat istsqā untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampun,
seraya berdoa agar segera diturunkan hujan.
Salah satu sebab terjadinya kekeringan adalah sikap manusia yang tak mau peduli dan tdak ramah pada lingkungan. Padahal air merupakan komponen yang sangat pentng dalam kehidupan manusia. Kurangnya sumber air dan curah hujan dapat mengakibatkan masalah yang serius dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian alam dengan rajin menanam pohon, merawatnya, dan menghemat penggunaan air. Pelaksanaan śalat istsqā pada saat terjadi kekeringan sangatlah tepat. Ajaran ini dapat menjadikan manusia agar melakukan introspeksi diri.Sebelum dilaksanakannya śalat istsqā diharapkan untuk berpuasa selama empat hari berturut-turut. Selanjutnya bertaubat kepada Allah SWT. dari segala kesalahan dan dosa, serta menghentkan segala bentuk perbuatan maksiat,serakah, dan merusak lingkungan. Pada hari keempat semua anggota masyarakat muslim pergi ke tanah lapang yang akan dipakai untuk melaksanakan śalat istsqā. Mereka dianjurkan berpakaian sederhana serta disunnahkan membawa binatang peliharaan ke tanah lapang tersebut. Di sepanjang jalan masyarakat dianjurkan juga untuk banyak beristgfar. Sesampai ke tanah lapang sambil menunggu pelaksanaan śalat dianjurkan untuk berzikir kepada Allah SWT.
c. Tata Cara Pelaksanaan Salat sunnnah
berjamaah:
1)Tata
cara pelaksanaan salat idul fitri sebagai berikut :
1. Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul
Fitri diawali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi
niatnya adalah :
أَصَلّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِمَأْمُوْمًا (امَامًا)
رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya
: “Saya berniat śalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Pada rakaat pertama sesudah membaca
do’a ifitah bertakbir sambil mengangkat
tangan sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan lainnya disunnahkan
membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا اِلهَ اِلّا
اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرْ
Artnya
: “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tda Tuhan melainkan Allah,
Allah Mahabesar.”
3. Setelah takbir tujuh kali dan membaca
tasbih tersebut dilanjutkan membaca
surah al-Fāthāh dan membaca salah
satu surah dalam al-Qur`ān. Namun,
diutamakan surah Qāf atau surah al-A’lā.
4. Pada
rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali
sambil mengangkat tangan dan di antara setap takbir disunnahkan membaca tasbih.
Setelah itu membaca surah al-Fāthāh dan
surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah
al-Gāsyiyah.
5. Śalat Idul Fitri ditutup dengan salam.
Setelah itu khatb mengumandangkan
khutbah dua kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan
khutbah yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan
khutbah hanya satu kali.
Setelah
śalat Idul Fitri para jama’ah dianjurkan untuk bersalam-salaman untuk saling
memaafan lahir dan batn. Setelah selesai
śalat, kita pulang ke rumah dengan menempuh jalan yang berbeda dengan pada
saat berangkat.
Di
sepanjang jalan kita disunnahkan untuk saling bersilaturrahmi dan bersedekah,
saling memberikan maaf kepada sesama keluarga, famili, tetangga, dan saudara
sesama muslim. Khusus hari raya Idul Fitri kita diSunnahkan mengucapkan selamat
kepada sesama saudara sesama muslim ketka bertemu.
2).Tata
Cara Pelaksanaan Salat Idul Adha:
Hampir
semua ketentuan dan tata cara śalat Idul Adha sama dengan śalat Idul
Fitri.
Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun perbedaannya
hanya pada niatnya. Niat śalat harus
dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah
:
أَصَلّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَىمَأْمُوْمًا (امَامًا)
رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya
: “Saya berniat śalat sunnah idul adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
3).Tata
Cara Pelaksanaan Salat Kusuf (Gerhana Matahari):
Adapun
tata cara pelaksanaan śalat gerhana matahari secara rinci sebagai berikut :
1. Berniat untuk śalat kusūf (śalat
gerhana matahari). Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Jika
diucapkan bacaan niatnya adalah :
أَصَلّى سُنَّةً الْكُسُوْفِ مَأْمُوْمًا (امَامًا)
رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya
: “Saya berniat śalat gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”.
2. Setelah takbiratul ihram dan selesai
membaca doa ifitah dilanjutkan membaca surah al-Fathah dilanjutkan dengan
membaca surah-surah yang panjang.
3. Rukuk yang lama dan panjang dengan
membaca tasbih sebanyak-banyaknya.
4. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu
liman hamidah” tangan kembali bersedekap di dada.
5. Membaca surah al-Fātihah dilanjutkan
dengan membaca surah al-Qur’ān yang lain.
6. Kembali melakukan rukuk yang panjang
dengan membaca tasbih yang sebanyak-banyaknya.
7. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu
liman hamidah”
8. Sujud sepert biasa tetapi sujudnya agak
dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya.
9. Duduk di antara dua sujud sepert biasa.
10. Sujud yang kedua agak dipanjangkan.
11. Bangkit menuju rakaat yang kedua,
kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat yang pertama
dilaksanakan.
12. Pada sujud yang terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk
memperbanyak istighfar dan tasbih untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
13. Setelah selesai śalat, imam atau khatib
berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah
satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Meskipun merupakan sumber
energi yang utama, matahari juga makhluk Allah yang memiliki kekurangan dan
kelemahan.
4). Tata Cara Pelaksanaan Salat Khusuf (Gerhana
Bulan):
Adapun tata cara pelaksanaannya
hampir sama dengan pelaksanaan śalat gerhana matahari; yang membedakan adalah
bunyi niatnya. Niat śalat harus
dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah
:
أَصَلّى سُنَّةً الْخُسُوْفِ مَأْمُوْمًا (امَامًا)
رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya :“Saya berniat śalat gerhana
bulan dua rakaat karena Allah ta’ala,”
5). Tata Cara Pelaksanaan Śalat Istisqā
(Memohon Hujan):
Adapun tata cara melaksanakan Śalat
istisqā sebagai berikut:
1. Setelah semua bersiap untuk śalat,
muadzin tidak perlu mengumandangkan adzān dan iqāmah, cukup dengan seruan:
أَلصَّلَاةُ جَامِعَةً
Artnya
: “Mari śalat berjamaah”
2. Śalat sunnah dilaksanakan seperti śalat
sunnah yang lainnya. Setelah membaca surah al-Fatihah dilanjutkan membaca
surah-surah yang panjang.
3. Setelah salam, khatib membaca dua khutbah. Pada
khutbah yang pertama dimulai dengan membaca istighfar sembilan kali dan
yang kedua dimulai dengan
4. membaca istgfar tujuh kali.
TUGAS 1
Ok, Sampai disini dulu kalian membaca, selanjutnya coba
kalian kerjakan pertanyaan dinbawah ini !
1.
Jelaskkan pengertian shalat sunah, shalat sunah
berjamaah !
2. Tulis pengertian A kemudian pilih serta tulis penjelasannya yang benar,
lakukan hal yang sama pada pengertian B , C, D, dan E !
PENGERTIAN |
PENJELASAN |
A.
Śalat sunnah khusuf (khusūful qamari) |
1. śalat sunnah dua rakaat yang
dilaksanakan pada setIap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan
satu bulan lamanya. |
B.
Śalat Sunnah kusūf (kusūfus syamsi) |
2.
śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban dilaksanakan pada pagi hari
tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di
tanah suci. |
C.
Shalat Idul Fitri |
3.
śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban dilaksanakan pada pagi hari
tanggal 09 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di
tanah suci. |
D.
Śalat sunnah istisqā |
4. śalat sunnah dua rakaat yang
dilaksanakan pada setIap tanggal 2 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan
satu bulan lamanya. |
E.
Śalat Idul Fitri |
5. adalah śalat sunnah yang
dilaksanakan ketika terjadi peristwa gerhana bulan |
|
6.
adalah
śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan untuk memohon
diturunkan hujan. |
|
7.
adalah śalat yang dilaksanakan menyertai atau
mengiringi śalat far«u, baik sebelum maupun sesudahnya. |
|
8. adalah śalat
sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari |
3.
Tulis dengan urutan yang benar tatacara shalat Idul Fitri
dibawah ini !
1.
Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul Fitri diawali dengan
niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :
أَصَلّى سُنَّةً لِعِيْدِ
الْفِطْرِمَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya : “Saya
berniat śalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2.
Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut
dilanjutkan membaca surah al-Fāthāh dan membaca salah satu surah
dalam al-Qur`ān. Namun, diutamakan surah
Qāf atau surah al-A’lā.
3.
Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a ifitah bertakbir sambil mengangkat tangan
sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan lainnya disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ وَلَا اِلهَ اِلّا اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرْ
Artnya : “Maha
suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tda Tuhan melainkan Allah, Allah
Mahabesar.”
4.
Śalat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatb mengumandangkan khutbah dua kali.
Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua
dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu
kali.
5.
Pada rakaat kedua,
setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil mengangkat
tangan dan di antara setap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah itu
membaca surah al-Fāthāh dan surah-surah
pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah al-Gāsyiyah.
4.
Tulis dengan urutan yang benar tatacara shalat Idul Fitri
dibawah ini !
1.
Berniat untuk śalat kusūf (śalat gerhana matahari). Niat
śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hat. Jika diucapkan bacaan niatnya
adalah :
أَصَلّى سُنَّةً الْكُسُوْفِ
مَأْمُوْمًا (امَامًا) رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artnya : “Saya
berniat śalat gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”.
2.
Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih
sebanyak-banyaknya.
3.
Setelah takbiratul ihram dan selesai membaca doa ifitah
dilanjutkan membaca surah al-Fathah dilanjutkan dengan membaca surah-surah yang
panjang.
4.
Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca
tasbih yang sebanyak-banyaknya.
5.
Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah”
tangan kembali bersedekap di dada.
5. Membaca surah al-Fātihah dilanjutkan
dengan membaca surah al-Qur’ān yang lain.
6. Duduk di antara dua sujud sepert biasa.
7. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu
liman hamidah”
8. Sujud sepert biasa tetapi sujudnya agak
dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya.
10. Sujud yang kedua agak dipanjangkan.
11. Setelah selesai śalat, imam atau khatib
berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah
satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Meskipun merupakan sumber
energi yang utama, matahari juga makhluk Allah yang memiliki kekurangan dan
kelemahan.
Bangkit menuju
rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat
yang pertama dilaksanakan.
12. Pada sujud yang terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk
memperbanyak istighfar dan tasbih untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
5.
Raditia ingin melaksanakan sholat idul fitri sendirian
dirumah karena merasa jauh pergi ke masjid. Menurut kamu apakah raditia
bisamelaksanakan sholat idul fitri sendirian ! jelaskan alasanmu !
Jika sudah selesai mengerjakan semua tugas. di foto dan
dikirimkan ke wa. Paling lambat pukul 14.00
PENUTUP
Anak-anaku
sekalian, pada akhirnya kita telah sampai pada tahap terakhir dari pembelajaran
ini. Semoga pengetahuan yang kita dapatkan pada kesepatan ini bermanfaat. Setelahmelaksanakan
pembelajaran, dibuku tulis.Jika telah selesai semua di foto dan
dikirimkan ke wa . Paling lambat pukul 14.00
Terima Kasih... Wassalamu’alaikum wr. wb.
Sangat susah saya bingung
BalasHapus