Minggu, 25 Oktober 2020

SUJUD TILAWAH

 

A.     Sujud Tilawah

1)      Pengertian

Asal dari sujud adalah merendahkan diri pada Allah. Dalam terma syariah, sujud berarti meletakkan dahi atau sebagiannya pada bumi atau sesuatu yang berhubungan dengannya. Sedangkan sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca salah satu ayat Al-Quran yang mengandung sajdah. Sujud tilawah tidak diawali dengan takbiratul ihram dan tidak diakhiri dengan salam.

2)      Dalil Sujud Tilawah

Hadits riwayat Bukhari



 

Artinya :“Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah membaca al- Qur’ān di depan kami. Ketika bacaannya sampai pada ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami sujud bersama-sama beliau.” (HR. Tirmidzi)

3)      Hukum Sujud Tilawah : Sunnah dan Wajib

Ulama ahli fiqih sepakat bahwa sujud tilawah itu mashruiyah (berdasarkan syariah) berdasarkan pada dalil Al-Quran dan hadits. Akan tetapi mereka berbeda pendapat dalam soal sifatnya apakah sunnah atau wajib.

Madzhab Syafi'i dan Hanbali berpendapat bahwa sujud tilawah adalah sunnah muakkad, tidak wajib. Madzhab Maliki menyatakan sunnah. Mereka mendasarkan pada dalil dari QS Al-Isra' 17: 107-109 dan hadits dari Abdullah bin Umar yang berkata: Rasulullah pernah membaca surat yang ada ayat sajdah-nya, lalu beliau sujud dan kami ikut sujud

Sujud tilawah menurut ketiga madzhab di atas tidak wajib karena ada hadits yang menceritakan bahwa Rasulullah terkadang tidak melakukannya. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ia berkata: Aku pernah membaca Al-Quran Surah An-Najm di depan Nabi, tapi Nabi tidak bersujud tilawah (H.R. Bukhari Muslim).

 

Adapun yang menganggap sujud tilawah wajib adalah madzhab Hanafi. Wajib bagi pembaca dan pendengar berdasarkan pada hadits: Sujud tilawah wajib bagi orang yang mendengar dan membacanya.

4)      Syarat Sujud Tilawah

Dalam pelaksanaan sujud tilawah ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:

a)      Suci dari hadas kecil dan besar pada badan, pakaian dan tempat. Karena sujud tilawah itu seperti shalat atau bagian dari shalat maka disyaratkan seperti syaratnya shalat. Dalam sebuah hadits dikatakan: Shalat tidak diterima tanpa dalam keadaan suci.

b)      Menutup aurat, menghadap kiblat, niat melaksanakan sujud tilawah

c)      Masuknya waktu sujud, yaitu setelah selesainya atau sempurnanya membaca ayat yang mengand

5)      Rukun Sujud Tilawah

a)      Niat

b)      Takbiratul ihram

c)      Sujud satu kali dengan diawali bacaan takbir

d)     Duduk setelah sujud dengan tuma’ninah tanpa membaca tasyahud

e)      Salam jika melakukan sujud tilawah di luar shalat

 

6)      Bacaan Sujud Tilawah

 Boleh membaca bacaan yang biasa dibaca saat sujud shalat yaitu :

 

 سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَىArtinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. (HR. Muslim no. 772)

Dapat juga ditambah dengan bacaan berikut (berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi):

 

      سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَArtinya : Wajahku    

     bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk    

     pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta (HR.

    Abu Daud, Tirmidzi dan An Nasa-i)

                     

7)  Cara Sujud Tilawah di Luar Shalat

Sujud tilawah dapat dilakukan saat sedang shalat atau di luar shalat. Adapun cara sujud tilawah di luar shalat adalah sebagai berikut :

a)      Niat dan membaca takbir dan mengangkat kedua tangan untuk melaksanakan sujud sebagaimana cara mengangkat tangan saat sujud takbiratul ihram (takbir pertama) saat shalat.

b)      Lalu sujud tanpa mengangkat tangan saat turun hendak sujud.

c)      Sujud hanya satu kali dan sunnah membaca

 سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى   tiga kali dan membaca doa berikut :

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

d)     Lalu mengangkat kepala dari sujud dengan membaca takbir.

e)      Duduk tanpa membaca tahiyat (tasyahud).

f)       Diakhiri dengan mengucapkan salam.

 

8)  Cara Sujud Tilawah Saat Shalat

Kalau sujud tilawah dilakukan saat sedang shalat karena membaca ayat Quran yang mengandung sajdah, maka tatacaranya sedikit berbeda yakni tanpa diakhiri dengan salam. Yaitu sebagai berikut:

a)      Niat dan mengucapkan takbir untuk sujud

b)      Saat sujud mengucapkan سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى tiga kali dan membaca doa berikut سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

c)      Jumlah sujud hanya sekali

d)     Mengucapkan takbir saat bangun dari sujud.

e)      Selesai sujud berdiri tegak kembali dan meneruskan bacaan shalat kalau masih ada ayat yang hendak dibaca. Kalau tidak ada lagi ayat yang ingin dibaca, maka ia dapat melakukan rukuk shalat.

9)  Ayat – Ayat Sajdah Dalam Al-Qur’an

 

1.    إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ

Artinya : Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud. [ Al-A’raaf : 206 ]

 

2.    وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَال                                                               ِ

Artinya : Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. [ Ar-Ra’du : 15 ]

 

3.    وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلائِكَةُ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ              

Artinya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. [  An-Nahl : 49 ]

 

4.    وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا                                

Artinya: Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. [ Al-Israa : 109 ]

 

5.    أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا                                       

Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni`mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. [ Maryam : 58 ]

 

6.    أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ وَالشَّمْسُ     وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاء       ُ

Artinya : Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki [ Al-Hajj : 18 ]

 

7.    يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون                                                                                                                 َ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ruku`lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. [ Al-Hajj: 77 ]

 

8.    وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا        وَزَادَهُمْ نُفُورًا                                                              

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami [bersujud kepada-Nya]?”, dan [perintah sujud itu] menambah mereka jauh (dari iman). [ Al-Furqaan : 60 ]

 

9.    أَلَّا يَسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ                                                    

Artinya : Agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. [ An-Naml : 25]

 

10. إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِم ْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ                                                          

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. [ As-Sajdah : 15 ]

 

11. قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعَاجِهِ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي   بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَا هُم  ْ وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ                   

Artinya: Daud berkata: “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. [ Shaad : 24 ]

 

12. فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لا         يَسْأَمُونَ                                                                    

Artinya: Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu [ Fushshilat: 38 ]

 

13.     فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا                                                       

Artinya: Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). [ An-Najm : 62 ]

 

14.              وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْءَانُ لا يَسْجُدُونَ                                    

Artinya: Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. [ Al-Insyiqaaq : 21 ]

 

15.               كَلَّا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ                                             

Artinya: Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). [ Al-‘Alaq : 19 ]

Adapun ayat-ayat sajdah yang ada di dalam al-Qur’ān berjumlah 15 yaitu:

1)  Q.S. al-A’rāf/7 ayat 206

2)  Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 15

3)  Q.S. an-Nahl/16 ayat 49

4)  Q.S. Al-Isrā’/17 ayat 109

5)  Q.S. al-Hajj/22 ayat 18

6)  Q.S. Maryam/19 ayat 58

7)  Q.S. al-Hajj/22 ayat 77

8)  Q.S. al-Furqān/25 ayat 60

9)  Q.S. an-Naml/ 27 ayat 25

10)            Q.S. al-Sajdah/32 ayat 15

11)            Q.S. Sad/38 ayat 24

12)            Q.S. Fussilat/41 ayat 38

13)            Q.S. an-Najm/53 ayat 62

14)            Q.S. al-Insyiqāq/84 ayat 21

15)            Q.S. al-‘Alaq/96 ayat 19

 

10)  Waktu Makruh Melakukan Sujud Tilawah

   Sujud tilawah makruh dilakukan pada waktu-waktu yang makruh melakukan shalat sunnah yaitu:

1.    Setelah shalat subuh sampai terbit matahari.

2.    Saat terbit matahari sampai naik setinggi panah atau sekitar 25 detik.

3.    Saat matahari tepat berada di atas yakni sekitar 3 detik sebelum masuk waktu dhuhur.

4.    Sepertiga jam sebelum terbenam matahari.

5.    Ketika terbenam matahari.

 

11)  Hikmah Melaksanakan Sujud Tilawah

 Hikmah melakukan sujud tilawah yaitu:

  Dijauhkan dari godaan shalat.

  Lebih menghayati bacaan dan makna Al-Qur’an yang sedang dibaca.

  Mendekatkan diri kepada Allah Swt.

TUGAS:

  1. Tulislah satu ayat dan artinya ayat sajdah diketik di WA! Jika absen 1 berarti ayat sajadah Al-A’raaf : 206 dengan artinya ! Demikian seterusnya dsampai no absen 15, Jika sudah sampai no absen 16 berarti mulai dari Al-A’raaf : 206 lagi ! 
  2. Tugasi diketik di wa disImpan sendiri dulu.... untuk pengirimannya akan diinfokan jam 11. terima kasih.

Minggu, 18 Oktober 2020

BAB V JIWA LEBIH TENANG DENGAN BANYAK MELAKUKAN SUJUD (Bag 1)

 

BAB V JIWA LEBIH TENANG DENGAN BANYAK MELAKUKAN SUJUD (Bag 1)



Assalamu'alaikum wr. wb

Sebelum belajar mari kita bersama berdoa bersama-sama agar pada pembelajaran yang kita laksanakan ini berjalan dengan lancara dan mendapatkan hasil yang bermanfaat.

Selanjutnya persiapkan buku  diktat kalian, buku tugas kalian dan persiapkan perlengkapan lainnya agar dalam proses pembelajaran nanti berjalan dengan baik

Anak-anakku sekalian, pada pembelajaran hari ini kita akan mempelajari tentang 4 hal yaitu:

  • Pengertian Sujud Syukur dan Sujud Sahwi
  • Dalil Sujud Syukur dan Sujud Sahwi
  • Hukum mengerjakan Sujud Syukur dan Sujud Sahwi
  • Tatacara mengerjakan sujud Syukur dan Sujud Sahwi

Kalian tentu tahu tentang Sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah? Mengapa kita hanya disuruh sujud?  nah untuk memahaminya mari kita belajar bersama. Ingat baca secara berurutan dan pahami setiap materi yang telah dibaca

Sujud merupakan satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kepada Allah Swt. Hanya kepada Allah sajalah manusia itu boleh bersujud. Adapun kepada sesama manusia kita diperintahkan  untuk  saling  menghormati  saja. Pada saat kita sujud maka dahi, telapak tangan, kaki, dan lutut semua menempel ke tanah (alas sujud). Inilah posisi paling ideal sebagai bentuk kepasrahan, ketundukan, dan kepatuhan total kepada Allah Swt.

A.    Sujud Syukur

1)      Pengertian

Sujud syukur adalah perilaku sujud sebanyak satu kali yang diawali dengan   takbir dan diakhiri dengan salam dan dilakukan saat mendapat nikmat / anugerah baru atau terhindari dari musibah.

 

2)      Dalil Sujud Syukur

Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dari Abu Bakar

عَنْ ‏أَبِي بَكْرَةَ ،‏عَنْ النَّبِيِّ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ (‏أَنَّهُ كَانَ ‏‏إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ

 

Artinya: Dari Abu Bakar r.a. dari Nabi Saw. bahwa apabila beliau mendapatkan suatu perkara yang menyenangkan, maka beliau bersimpuh bersujud sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.

3)      Hukum dan Sebab Melakukan Sujud Syukur

Hukum sujud syukur adalah sunnah.

Sebab melakukan sujud syukur adalah:

1.    Ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti seseorang mendapat hidayah, masuk Islam, atau umat Islam mendapat pertolongan atau kelahiran anak, dll.

2.    Ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.

4)      Tata Cara Melakukan Sujud Syukur

.    Menghadap kiblat jika kita tahu arah kiblatnya

2.    Niat untuk sujud syukur

3.    Sujud seperti sujud dalam shalat dengan membaca doa sebagai berikut :


Artinya: Artinya : “Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, dan tiada kekuatan serta daya upaya kecuali atas ijin Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung.”

4.    Duduk kembali

5.    Salam

5)    Hukum Melakukan Sujud Syukur Saat Sedang Shalat

 Sujud syukur tidak boleh dikerjakan saat sedang shalat. Kalau itu terjadi, maka  shalatnya batal.

5)      Hikmah Sujud Syukur

Orang yang mendapat nikmat dan kelebihan kalau tidak berhati-hati dapat lupa diri sehingga menjadi angkuh atau sombong. Orang yang melakukan sujud syukur akan terhindar dari sifat sombong atau angkuh tersebut.

a)       Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang diterima  dari Allah Swt.

b)      Merasa dekat dengan Allah Swt. sehingga memperoleh bimbingan dan hidayah-Nya.

c)      Memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt. dan selamat dari siksa-Nya.

 

B.     . Sujud Sahwi

1)      Pengertian

Sujud sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk menutup kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka’at, kelebihan raka’at, atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa.

2)      Dalil Sujud Sahwi


Artinya: Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi saw bersabda,“Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam śalat, apakah ia sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu, dan diteruskan śalatnya menurut yang diyakini, kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Ahmad dan Muslim)

3)      Sebab-Sebab Sujud Sahwi

a)      Lupa meninggalkan salah satu rukun shalat seperti lupa rukuk, iktidal, atau sujud.

b)      Lupa atau ragu jumlah raka’at.

c)      Lupa membaca doa qunut (bagi yang membiasakan qunut).

d)     Lupa melakukan tasyahud awal.

e)      Kelebihan atau kekurangan jumlah rakaat. Dalam hal rakaat kurang, apabila pada saat shalat ada yang mengingatkan bahwa rakaat shalat kita kurang, maka harus segera berdiri, takbir, dan melengkapi jumlah rakaatnya baru kemudian melakukan sujud sahwi.

4)      Tata Cara Sujud Sahwi

Cara melakukan sujud sahwi sebagai berikut:

Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam apabila orang yang sedang shalat lupa akan bilangan shalat yang sedang dikerjakan atau lupa tidak melakukan tahiyat awal dan kita baru ingat sebelum dia salam.

a.       Setelah selesai membaca tahiyat akhir, langsung sujud lagi dengan membaca :

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو  Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

c.       Bangun dari sujud disertai dengan mengucapkan takbir.

d.      Kemudian duduk sebentar lalu takbir dan dilanjutkan sujud lagi dengan doa yang sama dengan sujud pertama.

e.       Duduk kembali dan diakhiri dengan salam

5)      Hikmah Melakukan Sujud Sahwi

a.       Manusia tidak boleh berperilaku sombong dan angkuh karena manusia adalah tempat salah dan lupa.

b.       Kita diajarkan untuk bias memahami bahwa orang lain juga bisa salah.

TUGAS :

Ok, Sampai disini dulu kalian membaca, selanjutnya coba kalian baca pertanyaan di bawah ini kemudian kerjakan tugas dibawah ini !

  1. Untuk Nomer absen 1 sd 15 merekam video diri sendiri yang sedang melakukan praktek sujud syukur dengan ketentuan kelihatan gerakannya dan jelas bacaannya. Video dengan durasi 1-2 menit !
  2. Untuk Nomer absen 16 sd  terakir merekam video diri sendiri yang sedang melakukan praktek sujud sahwi dengan ketentuan kelihatan gerakannya dan jelas bacaannya. Video dengan durasi 1-2 menit !

1.      Video dikirim ke wa. Boleh japri taau langsung ke wa grup mapel paling lambat pukul 12.00. Terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.

1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak

  1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak   A.     Nilai dan Peran Guru Penggerak Sebagai guru penggerak harus ...